Analogi Kepercayaan yang berubah menjadi Keyakinan
Saya seringkali melihat orang disekitar saya memahami Agama hanya sebagai ritual, trend, atau bawa’an sejak lahir yang di titah-kan kepada dirinya tanpa adanya keinginan sendiri untuk mengeksplorasi kebenarannya dan beberapa orang berpendapat “semua Agama sama, mengajarkan kebaikan”.
Banyak juga yang menganggap Agama hanya bullshit, sebab tidak bisa dibuktikan secara Ilmiah, misalnya kehidupan setelah mati, mau bagaimana membuktikannya ?, mati dulu ?
pertanyaannya kemudian ya... bagimana ????
Nah…….., saya punya contoh lucu analogi yang mirip dengan hal ini.
Memandang hal ini mirip seperti Pria yang memilih calon Istri untuk dinikahi. Bagaimana Si Pria tahu kalau calon Istrinya perawan ??, dicoba dulu ???, HAH !!???
pastinya TIDAK !
tapi bagamana cara mengetahuinya ?, nah…… disinilah perjalanan seorang manusia yang berawal dari sekedar “percaya” untuk berjuang menemukan “keyakinan”.
kita harus memulai dari informasi terkecil yang ada, seperti siapa orang tuanya, silsilahnya, sekolahnya, kehidupan kesehariannya, temannya, dll.
Agama juga sama seperti itu dimulai dari sejarahnya, pembawanya, konsep ajarannya, dll.
Intinya : Jalan hidup setiap manusia berawal dari “Percaya” untuk menuju “Yakin” akan tetap antara kepercayaan dan keyakinan tidak bisa disatukan menjadi satu konsep, akan tetapi bisa dibawa jalan berdampingan... contohnya seperti ini :
adat dan agama, adat adalah sebuah kepercayaan masyarakat/kebiasaan yang dibawa sejak nenek moyangnya ada.. sedangkan agama adalah sebuah keyakinan. (keperyaan=banyak, keyakinan=satu yaitu Allah). artinya adalah untuk menuju sebuah keyakinan harus dilandasi dari sebuah kepercayaan.
Ps.Anda masih ragu ?, apakah anda yakin kalau ibu anda adalah ibu yang melahirkan anda ?, mengapa anda begitu yakin sementara anda tidak pernah menyaksikan anda dilahirkan ? Pastinya anda meyakininya dari aspek informasi yang ada pada diri anda sendiri seperti dagu-nya mirip ibu, matanya mirip ayah, kulitnya sawo matang seperti ibunya, dll. Anda yakin kan ?, atau anda masih ragu ?, masih ragu dengan Agama anda ?, berjuanglah untuk Yakin, tidak hanya sekedar Percaya.
Bagikan
Banyak juga yang menganggap Agama hanya bullshit, sebab tidak bisa dibuktikan secara Ilmiah, misalnya kehidupan setelah mati, mau bagaimana membuktikannya ?, mati dulu ?
pertanyaannya kemudian ya... bagimana ????
Nah…….., saya punya contoh lucu analogi yang mirip dengan hal ini.
Memandang hal ini mirip seperti Pria yang memilih calon Istri untuk dinikahi. Bagaimana Si Pria tahu kalau calon Istrinya perawan ??, dicoba dulu ???, HAH !!???
pastinya TIDAK !
tapi bagamana cara mengetahuinya ?, nah…… disinilah perjalanan seorang manusia yang berawal dari sekedar “percaya” untuk berjuang menemukan “keyakinan”.
kita harus memulai dari informasi terkecil yang ada, seperti siapa orang tuanya, silsilahnya, sekolahnya, kehidupan kesehariannya, temannya, dll.
Agama juga sama seperti itu dimulai dari sejarahnya, pembawanya, konsep ajarannya, dll.
Intinya : Jalan hidup setiap manusia berawal dari “Percaya” untuk menuju “Yakin” akan tetap antara kepercayaan dan keyakinan tidak bisa disatukan menjadi satu konsep, akan tetapi bisa dibawa jalan berdampingan... contohnya seperti ini :
adat dan agama, adat adalah sebuah kepercayaan masyarakat/kebiasaan yang dibawa sejak nenek moyangnya ada.. sedangkan agama adalah sebuah keyakinan. (keperyaan=banyak, keyakinan=satu yaitu Allah). artinya adalah untuk menuju sebuah keyakinan harus dilandasi dari sebuah kepercayaan.
Ps.Anda masih ragu ?, apakah anda yakin kalau ibu anda adalah ibu yang melahirkan anda ?, mengapa anda begitu yakin sementara anda tidak pernah menyaksikan anda dilahirkan ? Pastinya anda meyakininya dari aspek informasi yang ada pada diri anda sendiri seperti dagu-nya mirip ibu, matanya mirip ayah, kulitnya sawo matang seperti ibunya, dll. Anda yakin kan ?, atau anda masih ragu ?, masih ragu dengan Agama anda ?, berjuanglah untuk Yakin, tidak hanya sekedar Percaya.